KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Makalah dengan judul “Model Pembelajaran Artikulasi”
Harapan yang penulis sampaikan pada pembaca kiranya
dapat membantu mempermudah dan memahami model pembelajaran artikulasi yang
dibutuhkan dalam proses belajar mengajar nantinya.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasihnya kepada semua rekan-rekan yang banyak membantu dan memberikan dorongan
kepada penulis hingga akhirnya makalah
ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala
bimbingan, petunjuk, kritik dan saran yang bersifat membangun dan menuju
perbaikan akan selalu penulis harapkan.
Samarinda, 1 Desember 2011
Penulis,
Sri Indah Dewi Sartikawati
Nim. 1005025009
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Untuk
membelajarkan siswa sesuai dengan cara-gaya belajar mereka sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model pembelajaran.
Dalam prakteknya, kita (guru) harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran
yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam
memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa,
sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu
sendiri.
Ibarat pakaian yang penuh variasi
lengkap dengan berbagai corak warna dan modelnya, semua itu adalah dengan
tujuan agar si pemakai merasa nyaman, aman, terlindung, juga agar merasa
percaya diri dan dihargai/dihormati orang lain. Orang lain yang memandang cara
berpakaian pun akan merasa senang, simpati, bahkan mungkin tertarik akan
performa dan potongan/model pakaian tersebut. Maka secara lugas dapat dikatakan
bahwa tujuan daripada berpakaian sudah tercapai.
Demikian juga dengan pembelajaran.
Banyak ragam strategi pembelajaran, pendekatan, metode pembelajaran dan juga
model pembelajaran. Tujuan dilaksanakannya berbagai macam strategi
pembelajaran, metode pembelajaran dan model pembelajaran adalah agar
guru/pendidik lebih mudah, lebih efektif dan efisien dalam menerapkan suatu
pembelajaran sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran akan mudah tercapai
secara maksimal.
Bagi peserta didik akan menimbulkan
perasaan senang, termotivasi, tertantang sehingga pembelajaran pun menjadi
lebih bermakna dan PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan).Tidak ada lagi pembelajaran yang monoton dan menjemukan.
Khusus model pembelajaran, ternyata
jumlahnya cukup banyak. Hal ini karena selalu ada inovasi-inovasi baru yang
dilakukan oleh kalangan guru/pendidik, ahli pendidikan dan kaum cerdik
cendikiawan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Efektif atau tidaknya suatu model
pembelajaran diterapkan, tidak ditentukan oleh kecanggihan suatu model
pembelajaran saja, karena pada prinsipnya tidak ada satu model pembelajaran pun
yang terbaik. Model pembelajaran yang terbaik adalah model pembelajaran yang relevan
dengan tujuan yang hendak dicapai. Dari sekian model pembelajaran, berikut
penulis sampaikan salah satu contoh model pembelajaran yakni model pembelajaran
Artikulasi.
B. Rumusam
Masalah
1.
Mendeskripsikan hakikat dari model
pembalajaran artikulasi.
2.
Menelaah perbedaan model artiulasi
dengan model pembelajaran lainnya.
3.
Mendeskripsikan karakteristik dari model
pembelajarn artikulasi.
4.
Menjelaskan langkah-langkah dari model
pembelajaran artikulasi.
5.
Mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan
dari model pembelajaran artikulasi.
6.
Menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dengan menggunakan
model pembelajaran artikulasi
C. Tujuan
1.
Dapat mendeskripsikan hakikat dari model
pembalajaran artikulasi.
2.
Dapat menelaah perbedaan model artiulasi
dengan model pembelajaran lainnya.
3.
Dapat mendeskripsikan karakteristik dari
model pembelajarn artikulasi.
4.
Dapat menjelaskan langkah-langkah dari
model pembelajaran artikulasi.
5.
Dapat mendeskripsikan kelebihan dan
kekurangan dari model pembelajaran artikulasi.
6.
Dapat menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dengan menggunakan
model pembelajaran artikulasi
D. Manfaat
Pembaca
dapat mengetahui pengertian, hakikat,
perbedaan medel pembelajaran, karakteristik, langkah-langkah, kelemahan
dan kelebihan dari model pembelajaran artikulasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
1. Pengertian
Metode Pembelajaran
Definisi
/ pengertian metode pembelajaran menurut beberapa ahli. Pendidikan memegang peran penting
dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkaualitas. Oleh karena itu,
pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal
tersebut bisa tercapai apabila siswa dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada
waktunya dengan hasil belajar yang baik. Hasil belajar seseorang, ditentukan oleh berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar
seseorang yaitu, kemampuan guru (profesionalisme guru) dalam mengelola
pembelajaran dengan metode-metode yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa
untuk mempelajari materi pelajaran, sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih baik.
Metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode
pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan
siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran
adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar
terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.
Berdasarkan definisi / pengertian
metode pembelajaran yang dikemukakan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh
seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan.
Benny A. Pribadi (2009: 11) menyatakan, “tujuan proses pembelajaran adalah agar
siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan
proses pembelajaran perlu dirancang secara sistematik dan sistemik”. Banyak
metode yang digunakan seorang guru dalam pembelajaran passing bawah bolavoli,
antara lain dengan menggunakan metode pembelajaran inovatif dan konvensional.
2. Pengertian Model Pembelajaran
Artikulasi
Model pembelajaran Artikulasi merupakan model yang
prosesnya seperti pesan berantai, artinya apa yang telah diberikan Guru,
seorang siswa wajib meneruskan menjelaskannya pada siswa lain (pasangan
kelompoknya). Di sinilah keunikan model pembelajaran ini. Siswa dituntut untuk
bisa berperan sebagai ‘penerima pesan’ sekaligus berperan sebagai ‘penyampai
pesan.’
Model pembelajaran artikulasi merupakan model
pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran dimana siswa dibentuk
menjadi kelompok kecil yang masing-masing siswa dalam kelompok tersebut
mempunyai tugas mewawancarai teman kelompoknya tentang materi yang baru
dibahas. Konsep pemahaman sangat diperlukan dalam mode pembelajaran ini.
Artikulasi adalah perangkat alat-alat ucap atau
alat-alat bicara dimana hasil mekanisme kerjanya memproduksi suara atau bunyi
bahasa yang memiliki sifat-sifat khusus. Sehingga bunyi yang dihasilkan antara
satu dengan yang lainnya berbeda.
Artikulasi atau articulate, terjemahan dalam kamus
diartikan sebagai hal yang nyata, sesuatu yang benar diujarkan. Ujaran atau
ucapannya benar menurut pembentukan pola ucapan setiap bunyi bahasa untuk
membentuk kata. Istilah artikulasi digunakan di lapangan dengan tidak
dipermasalahkan, yang penting pelayanannya bisa dilakukan efektif kepada anak
dengan tujuan agar upaya latihan ucapan dapat meningkatkan kekayaan dan
kemampuan berbahasa anak .
Kaitannya dengan pelaksanaan latihan/pembelajaran
ucapan atau artikulasi tadi diartikan sebagai upaya agar anak pandai
mengucapkan kata-kata atau bicara. Anak dilatih dengan harapan akan mampu dalam
mengucapkan/mengujarkan kata-kata menjadi jelas pola ucapannya.
B.
Hakikat Pembelajaran Artikulasi
Artikulasi atau articulate, terjemahan dalam kamus
diartikan sebagai hal yang nyata, sesuatu yang benar diujarkan. Ujaran atau
ucapannya benar menurut pembentukan pola ucapan setiap bunyi bahasa untuk
membentuk kata.
Istilah artikulasi digunakan di lapangan dengan tidak dipermasalahkan, yang penting pelayanannya bisa dilakukan efektif kepada anak dengan tujuan agar upaya latihan ucapan dapat meningkatkan kekayaan dan kemampuan berbahasa anak .
Istilah artikulasi digunakan di lapangan dengan tidak dipermasalahkan, yang penting pelayanannya bisa dilakukan efektif kepada anak dengan tujuan agar upaya latihan ucapan dapat meningkatkan kekayaan dan kemampuan berbahasa anak .
Kaitannya dengan pelaksanaan latihan/pembelajaran
ucapan atau artikulasi tadi diartikan sebagai upaya agar anak pandai
mengucapkan kata-kata atau bicara. Anak dilatih dengan harapan akan mampu dalam
mengucapkan/mengujarkan kata-kata menjadi jelas pola ucapannya.
Sarana dan prasarana
pembelajaran Artikulasi. Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas
pembelajaran artikulasi. Diantaranya yaitu:
1. faktor
anak dengan segala karakteristiknya, seperti perkembangan,
kognisi, mental, emosi, social serta kepribadiannya.
2. faktor
instrumental input, yaitu kualifikasi serta kelengkapan sarana yang diperlukan
dalam pembelajaran, meliputi guru, metode, teknik, dan media, bahan sumber belajar,
program dan tugas-tugas.
3. faktor
instrumental, yaitu situasi dan keadaan fisik, seperti letak sekolah, iklim,
hubungan antar siswa-guru, siswa dengan orangtua, dan siswa dengan orang lain.
Metode artikulasi motokinestetik dikembangkan oleh
Young dan Hawk (1938). Metode artikulasi motokinestetik adalah metode
artikulasi yang penerapanya langsung digerakan secara eksternal pada bagian
mulut, rahang, dan leher oleh terapis wicara. Tujuan metode motokinestetik
adalah untuk mencegah pembelajaran artikulasi yang salah dan untuk memperbaiki
artikulasi yang salah.
Seseorang dengan gangguan pendengaran yang ringan
masih memiliki kemampuan pendengaran yang tergantung pada sinyal auditori yang
diterima sebagai dasar terbentuknya suatu informasi. Hal ini memungkinkan
seorang dengan gangguan pendengaran ringan masih bisa tertolong dengan
menggunakan alat bantu dengar. Hal tersebut dapat memungkinkan bertambahnya
informasi dari luar, tergantung pula kemampuan dirinya dalam menyimpulkan sinyal
akustik langsung, dimana sisa gerakan amplitude dan frekuensi yang tidak cukup
untuk sebuah pengertian yang adekuat dari sebuah pesan atau informasi.
Jika gangguan pendengarannya sangatlah serius akan
terjadi kegagalan dalam menerima sinyal yang cukup untuk sebuah pemahaman.
Dalam kasus yang berat proses rehabilitasi dari fungsi pendengaran yang
dihasilkan dari proses amplification sangatlah sedikit sekali informasi
tambahan yang diterima. Tetapi pendekatan yang alamiah untuk rehabilitasi
gangguan pendengaran menekankan bahwa rehabilitasi pada gangguan pendengaran
tidak merubah struktur pemulihan suatu program. Hanya relative emphasize akan
menjadi penempatan dalam latihan auditori dan visual yang dapat memberi
perubahan (Sanders, 1971).
C.
Perbedaan Model Pembelajaran Artikulasi
dengan Model Pembelajaran Lain
Model pembelajaran artikulasi tentu memiliki
beberapa perbedaan dengan model pembelajaran
lainnnya. Tetapi model artikulasai dapat digunakan dengan memadukan model ini
dengan model yang lain. Contohnya : “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Artikulasi”
Pembelajaran kooperatif tipe artikulasi merupakan
model pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran dimana siswa
dibentuk menjadi kelompok kecil yang masing-masing siswa dalam kelompok
tersebut mempunyai tugas mewawancarai teman kelompoknya tentang materi yang
baru dibahas.Pembelajaran kooperatif tipe artikulasi prosesnya seperti pesan
berantai, artinya apa yang telah diberikan guru, seorang siswa wajib meneruskan
menjelaskannya pada siswa lain (pasangan kelompoknya). Disinilah keunikan model
pembelajaran ini. Siswa dituntut untuk bisa berperan sebagai “penerima pesan”
sekaligus berperan sebagai “penyampai pesan”.
Perbedaan model artikulasi ini dengan model lainnya adalah penekanannya pada komunikasi anak
kepada teman satu kelompoknya karena disana ada proses wawancara pada teman
satu kelompoknya, serta cara tiap anak menyampaikan hasil diskusinya di depan
kelompok yang lain, karena, setiap anak memiliki kesempatan untuk menyampaikan
pendapat kelompoknya. Kelompok dalam artikulasipun biasanya hanya terdiri atas
dua orang yakni dalam satu kelompok terbentuk atas teman satu mejanya.
D.
Kerakteristik
Karakter
yang ada pada diri siswa setelah proses belajar dengan menggunakan model artikulasi
ini adalah sebagai berikut :
1. Siswa
menjadi lebih mandiri
2. Siswa
bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar .
3. Penghargaan
lebih berorientasi kelompok ketimbang individu
4. Terjadi
interaksi antar siswa dalam kelompok kecil
5. Terjadi
interaksi antar kelomppok kecil yang satu dengan lainnya.
6. Tiap
siswa mempunyai kesempatan berbicara atau tampil dimuka kelas untuk
menyampaikan hasil diskusi kelompok mereka
E.
Langkah-langkah
Model pembelajaran Artikulasi
prosesnya seperti pesan berantai, artinya apa yang telah diberikan Guru,
seorang siswa wajib meneruskan menjelaskannya pada siswa lain (pasangan
kelompoknya). Di sinilah keunikan model pembelajaran ini. Siswa dituntut untuk
bisa berperan sebagai ‘penerima pesan’ sekaligus berperan sebagai ‘penyampai
pesan.’
Langkah-langkah
atau sintak model pembelajaran Artikulasi adalah sebagai
berikut :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang
ingin dicapai.
2. Guru menyajikan materi sebagaimana
biasa.
3. Untuk mengetahui daya serap siswa,
bentuklah kelompok berpasangan dua orang.
4. Menugaskan salah satu siswa dari
pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya
mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu
juga kelompok lainnya.
5. Menugaskan siswa secara
bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya
sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali
materi yang sekiranya belum dipahami siswa.
7. Kesimpulan/penutup.
F.
Kelebihan dan Kelemahan
Pada setiap teori-teori yang dikemukakan oleh
berbagai pendapat ahli mengenai kegiatan suatu pembelajaran. Pasti memiliki
tujuan-tujuan yang ingin dicapai sehingga muncul kelebihan-kelebihan dari
metode pembelajaran tersebut dari metode pembelajaran lainnya, yang pasti
disamping terdapat kelebihan pada metode tersebut aka nada pula kelemahan dari
metode belajar tersebut. Begitu pula dengan pembelajaran dengan menggunakan
metode artikulasi.
Berikut
ini adalah kelebihan maupun kekurangan dari metode artikulasi :
1. Kelebihannya:
a) Semua
siswa terlibat (mendapat peran)\
b) Melatih
kesiapan siswa
c) Melatih
daya serap pemahaman dari orang lain
d) Cocok
untuk tugas sederhana
e) Interaksi
lebih mudah
f) Lebih
mudah dan cepat membentuknya
g) Meningkatkan
partisipasi anak
2. Kelemahan
a) Untuk
mata pelajaran tertentu
b) Waktu
yang dibutuhkan banyak
c) Materi
yang didapat sedikit
d) Banyak
kelompok yang melapor dan perlu dimonitor
e) Lebih
sedikit ide yang muncul
f) Jika
ada perselisihan tidak ada penengah
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Model pembelajaran artikulasi adalah model
pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran normal di dalam
kelas yang bersifat formal dan dapat pula dilaksanakan pada kegiatan belajar
khusus seperti pembelajaran pada anak-anak tuna rungu.
Model artikulasi dalam proses pembelajaran pada
kelas-kelas yang umum, merupakan model yang prosesnya seperti pesan berantai,
artinya apa yang telah diberikan Guru, seorang siswa wajib meneruskan
menjelaskannya pada siswa lain (pasangan kelompoknya). Siswa dituntut untuk
bisa berperan sebagai ‘penerima
pesan’
sekaligus berperan sebagai ‘penyampai pesan.’
B.
Saran
Sebagai calon pendidik sebaikknya telah memahami
strategi pembelajaran ataupun metode yang ada, sehingga dalam kegiatan pembelajaran
nantinya, guru dapat menggunakan metode yang tepat dalam kegiatan pembelajaran
serta dapat melakukan berbagai variasi metode pembelajaran, agar siswa dapat
aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Diharapkan pula agar nantinya dalam pembuatan
makalah Arikulasi selanjutnya, penulis dapat mencari informasi langsung dari
nara sumber ahli yang telah menggunakan model artikulasi dalam kegiatan
pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2011 Pengertian
Artikulasi. http://www.anakluarbiasa.com/ArtikelAnakLuarBiasa/
Detail/130/Pengertian-Artikulasi.html
Susanti, R.D. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Graha Ilmu;
Yogya
Ras Eko Boeddy Santoso
2011. Model
Pembelajaran Artikulasi. http://raseko.blogspot.com
/2011/05/model-pembelajaran-artikulasi.html
Muhammad Yahya.
2011. Model Pembelajaran. 2011 http://www.guru-indonesia.net/forum/
forum_topik_isi-97.html
NorhasanahPengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Artikulasi. http://id.shvoong.com/
social-sciences/education/2136965-pengertian-pembelajaran-kooperatif-tipe-artikulasi/
Hipnie,
Rohman. 2011. Karakter dan Unsur-Unsur Pembelajaaran. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2136968-karakteristik-dan-unsur-unsur-pembelajaran/
Sadjaah,
Edja. Layanan dan Latihan Artikulasi Anak Tunarungu. 2003. San Grafika:
Bandung.
bisa g digunakan pada pelajaran biologi? kemudian sudah ada buku tentang model pembelajaran artikulasi ini?
BalasHapustks,,kayaknya tum membangkitkan motivasi siswa model ini cocok ya
BalasHapusHow to make it to a casino? | DRMCD
BalasHapusWith the help 과천 출장마사지 of the casino's 구미 출장안마 Live Dealer Services (3-way) the game can 거제 출장안마 be played 김천 출장샵 with your phone, computer, or tablet. As with a 세종특별자치 출장안마 sportsbook, it is