BAB II
ISI
A.
Pengertian
Limbah
Limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan
dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga,
industri, pertambangan, dan sebagainya.
Karakteristik limbah adalah sebagai
berikut:
1.
Berukuran mikro
2.
Dinamis
3.
Berdampak luas (penyebarannya)
4.
Berdampak jangka panjang (antar
generasi)
Limbah
dapat dibagi menurut jenisnya, yaitu:
1.
Berdasarkan sumbernya, limbah dibedakan
menjadi:
a.
Limbah alam, Limbah yang diproduksi di
kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami.
b.
Limbah manusia, hasil hasil pencernaan
manusia.
c.
Limbah konsumsi, limbah yang dihasilkan
oleh (manusia) pengguna barang.
d.
Limbah nuklir, hasil dari fusi nuklir
dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium
e.
Limbah industri
f.
Limbah pertambangan
2. Berdasarkan
sifatnya, limbah dibedakan menjadi:
- Limbah organik, limbah yang dapat
diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob.
- Limbah anorganik, limbah yang
tidak bisa diuraikan oleh proses biologi.
B.
Limbah Organik Dan Anorganik
1. Limbah Organik
Limbah organik adalah limbah yang dapat
diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob. Limbah
organik mudah membusuk, seperti sisa makanan, sayuran, daun-daunan kering,
potongan-potongan kayu, dan sebagainya. Limbah organik terdiri atas bahan-bahan
yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga maupun kegiatan
industri.
Limbah ini juga bisa dengan mudah
diuraikan melalui proses yang alami. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang
stabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau,
serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya.
Limbah organik dapat mengalami pelapukan
(dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau
(sering disebut dengan kompos). Kompos
merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik
seperti daun-daunan, jerami,
alang-alang,
sampah, rumput,
dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan
manusia.
Sampah pasar khusus seperti pasar sayur
mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif
seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah
ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi
secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik.
Limbah
organik dibagi menjadi dua, yaitu:
Ø
Limbah organik basah
Limbah
ini memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayur.
Ø
Limbah organik kering
Limbah
ini memiliki kandungan air yang relative sedikit. Contohnya kayu, ranting
pohon, dedaunan kering, dan lain lain.
2. Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah limbah yang
tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Limbah ini tidak dapat diuraikan oleh
organisme detrivor atau dapat diuraikan tetapi dalam jangka waktu yang lama.
Limbah ini tidak dapat membusuk, oleh karena itu dapat dijadikan sampah
komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.
Limbah anorganik yang dapat di daur
ulang, antara lain adalah plastik, logam, dan kaca. Namun, limbah yang dapat
didaur ulang tersebut harus diolah terlebih dahulu dengan cara sanitary
landfill, pembakaran (incineration), atau penghancuran (pulverisation).
Akibat dari limbah seperti
plastik,styrofoam, dll selain menggangu pemandangan penumpukan akan semakin
banyak dan menjadi polutan pada tanah. Air limbah industripun dapat mengandung
berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut diantaranya :
Ø
Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari
kegiatan pertambangan dan industri.
Ø
Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji
logam dan bahan bakar fosil.
Adapula limbah anorganik yang berasal
dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik,
kaleng dan aluminium.
C. Isi Kandungan Dan Khasiat Kulit
Buah Manggis
Pada umumnya masyarakat mengonsumsi
manggis karena buahnya yang begitu lezat menyegarkan. Ternyata, selain sebagai
pelepas dahaga dan menambah kesegaran tubuh, buah manggis, memiliki berbagai
khasiat obat yang menyehatkan. Bahkan, berdasarkan berbagai penelitian,
dikemukakan bahwa kulit manggis memiliki
khasiat yang sangat baik untuk tubuh sehingga dapat menyembuhkan berbagai jenis
penyakit, dari yang ringan, seperti sariawan, luka, wasir dan keputihan, hingga
penyakit berat yang sulit untuk disembuhkan, seperti diabetes, jantung koroner,
kanker payudara dan HIV/AIDS.
Selain itu, kulit manggis juga dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tingkat depresi dan menyeimbangkan
fungsi jaringan dalam tubuh. Dalam bidang lain, kulit manggis juga dapat
digunakan sebagai pewarna tekstil. Selain buah dan kulitnya, akar dan kulit
batang manggis pun dapat digunakan sebagai obat. Akar pohon manggis dapat
digunakan untuk mengatasi haid yang tidak teratur dan kulit batangnya pun dapat
berkhasiat mengatasi nyeri perut. Tak heran, banyak kalangan menyebutkan bahwa,
tanaman manggis adalah mukjizat yang diberikan Tuhan Semesta Alam, karena
beragam khasiat yang dimilikinya, mulai dari akar, kulit batang, buah hingga
kulit buahnya.
Percobaan sederhana tentang kandungan
kulit manggis yang berkhasiat obat ini.dapat dengan mudah dilakukan oleh setiap
orang. Setiap orang mengetahui bahwa, buah manggis begitu lezat, nikmat dan
menyegarkan. Setelah selesai dimakan buahnya, cobalah buang kulitnya di tempat
sampah. Kemudian dibiarkan kurang lebih dalam jangka waktu satu bulan.
Ternyata, kulit buah manggis tidak mengalami pembusukan seperti pada umumnya
sampah organik yang mudah terurai. Hal ini terjadi karena adanya kandungan
xanthone pada kulit manggis yang bersifat sebagai anti bakteri dan anti mikroba
yang sangat kuat. Dari sinilah terus ditelusuri tentang khasiat kulit manggis.
Ternyata begitu banyak khasiat yang dihasilkannya.
Setidaknya ada sekitar 40 jenis xanthone
yang terdapat di kulit buah manggis. Sebut saja mangostin, mangostenol,
mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfa
mangostin, beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin,
epikatekin, garciniafuran, mangoxhantone, dan gartanin. Nilai kandungan
xanthonenya pun mencapai 17.000—20.000 orac per 100 ounce (sekitar
2.835 gram kulit).
Di antara jenis xanthone pada manggis,
yang digembor-gemborkan paling bermanfaat adalah alfa mangostin dan gamma
mangostin. Alfa mangostin berupa zat kuning yang diambil dari kulit batang
atau getah manggis merupakan jenis xanthone yang pertama kali diisolasi dari
manggis pada 1855. Penelitian terbaru Osaka Medical College di Osaka,
Universitas Kyoto di Kyoto, Osaka Health Science University, dan Gifu
Pharmaceutical University di Gifu membuktikan secara in vivo keandalan alfa
mangostin. Senyawa turunan xanthone tersebut terbukti menghambat pertumbuhan
tumor dan metastasis pada kanker rahim
Xanthone merupakan antioksidan nomor wahid.
Sebagai antioksidan, xanthone membantu mengusir radikal bebas, menghambat
penuaan, dan mengontrol penyakit degeneratif seperti arthritis. Xanthone juga
berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan sebagai terapi untuk penyakit
kardiovaskular seperti penyakit jantung iskemik, hipertensi, dan
atherosklerosis alias penyumbatan dalam pembuluh darah.
Selain bermanfaat sebagai antioksidan,
buah manggis juga berkhasiat sebagai antibakteri, antikanker, dan antiradang.
Kulit manggis juga berisi senyawa tanin, resin, dan crystallizable
mangosteen yang bereaksi positif bagi tubuh dan bermanfaat membuang asam
urat sehingga cocok bagi penderita rematik. Konsumsi xanthone selama
30 hari berturut-turut juga diyakini membuat wajah tampak lebih muda.
Xanthone bersifat antibakteri. Alhasil,
berkhasiat mengatasi disentri, diare, dan sariwan mulut. Selain itu, beberapa
literatur menyebut xanthone sebagai antibotik, antijamur, dan antimikroba.
Kemampuan tersebut membuatnya sebagai lawan setimpal bagi gangguan radang
saluran kemih, amandel, pendarahan usus, obat cacing alami, wasir, dan tumor.
Xanthone sebagai antidiabetik
telah dibuktikan oleh seorang peneliti di Jepang. Mangiferin, sebagai salah
satu komponen dari xanthone mampu menurunkan kadar gula darah pada tikus
percobaan dengan kasus diabetes tipe II. Riset tersebut menyimpulkan,
kemungkinan besar mangiferin dapat dijadikan sebagai antidiabetik dengan cara
menurunkan insulin resistance.
Sebuah riset membuktikan, xanthone pada
kulit manggis sudah terbentuk sejak buah berumur satu bulan setelah bunga
mekar. Pada umur satu bulan tersebut kadar xanthone sebesar 14,67 mg/g.
Kandungan xanthone relatif sama hingga umur empat bulan—saat buah dipanen. Buah
umur dua bulan setelah anthesis alias bunga mekar kadar xanthonenya sebesar
16,21 mg/g; umur 3 bulan, 15,74 mg/g; dan umur 4 bulan sebesar 15,68 mg/g.
Namun, kadar xanthone justru meningkat hingga 4 minggu buah disimpan, yaitu
sebesar 34,36 mg/g. Diduga hal itu disebabkan perubahan kimiawi dalam buah saat
proses respirasi. Xanthone berperan sebagai antioksidan yang bertugas mengimbangi
peningkatan radikal bebas karena adanya respirasi pada masa penyimpanan buah.
Selain rasa yang manis dan penampilannya
yang enak dilihat, buah Manggis juga memiliki banyak kandungan yang bermanfaat
untuk kesehatan.
Bahkan di beberapa negara, sudah sejak
lama buah Manggis ini dijadikan sebagai bahan terapi maupun obat alternatif.
Sedangkan di kalangan masyarakat tradisional sendiri, buah Manggis dipercaya
bisa menyembuhkan beberapa penyakit seperti sariawan, disentri, amandel, borok,
dengan kemampuan anti-peradangan atau anti-inflamasi yang dimilikinya.
Hasil penelitian ilmiah menyebutkan
bahwa kulit buah Manggis sangat kaya akan anti-oksidan, terutama xanthone,
tanin, asam fenolat maupun antosianin. Dalam kulit buah Manggis juga mengandung
air sebanyak 62,05%, lemak 0,63%, protein 0,71%, dan juga karbohidrat sebanyak
35,61%.
Kulit buah
manggis memiliki kandungan mineral-mineral tertentu yang dapat dimanfatkan
untuk berbagai bidang pengobatan. Isi kandungan pada kulit buah manggis
diantaranya adalah :
1.
Xanthone
Anti-oksidan yang terdapat dalam kulit buah Manggis dengan kadar yang
tinggi ini memiliki sifat yang baik dan bermanfaat bagi tubuh, seperti
anti-peradangan, anti-diabetes, anti-kanker, anti-bakteri, anti-jamur,
anti-plasmodial, dan mampu meningkatkan kekebalan tubuh, hepatoprotektif.
Di dalam senyawa xanthone teridentifikasi sekitar 14 jenis senyawa
turunannya. Yang paling banyak terkandung dalam buah Manggis ialah kandungan
alfa-mangostin dan gamma-mangostin. Apa itu alfa-mangostin?
Alfa-mangostin adalah senyawa yang sangat berkhasiat dalam menekan
pembentukan senyawa karsinogen pada kolon. Selain alfa-mangostin, senyawa
xanthone juga mengandung gamma-mangostin yang juga memiliki banyak manfaat
dalam memberikan proteksi atau melakukan upaya pencegahan terhadap serangan
penyakit.
Menurut penelitian yang telah dilakukan sejak tahun 1970-an, kedua
turunan senyawa xanthone tersebut bisa menghentikan proses peradangan atau
inflamasi dengan jalan menghambat enzim COX-2 yang merupakan enzim pemicu
peradangan.
Dalam penelitian lainnya juga ditemukan fakta bahwa gamma-mangostin
memiliki sifat anti-radang yang jauh lebih baik dibandingkan dengan obat-obat
inflamasi yang selama ini beredar di pasaran. Dengan demikian, gamma-mangostin
mampu memberikan proteksi pada serangan penyakit yang menyebabkan inflamasi
seperti alzheimer dan arthritis.
Xanthon mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Penelitian
tentang xanthone telah dimulai sejak tahun 1970 dan hingga saat ini
telah ditemukan lebih dari 40 xanthone, diantaranya adalah alpha-mangostin
dan gamma- mangostin yang dipercaya mempunyai kemampuan
mencegah berbagai penyakit. Kedua jenis xanthone tersebut dapat membantu
menghentikan inflamasi [radang] dengan cara menghambat produksi enzim
COX-2 yang menyebabkan inflamasi.
Penelitian lain menunjukkan bahwa gamma –mangostin mempunyai efek
antiradang lebih baik dari pada obat antiinflamasi lain yang dijual di pasaran.
Xanthon jenis ini dapat menghindarkan berbagai panyakit yang disebabkan oleh
peradangan, seperti artritis dan alzheimer [merupakan salah satu
jenis penyakit disfungsiotak].
Xanthone juga bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker tumor. Kemampuan
antioksidannya bahkan melebihi vitamin C dan E yang selama ini dikenal sebagai
antioksidan yang paling efektif.
Kandungan alpha-mangostin dan gamma-mangostin pada buah manggis juga
bersifat sebagai antibakteri. Alpha-mangostin juga diketahui mempunyai
efektivitas yang sama baiknya dengan antibiotik yang beredar di pasaran seperti
ampicillin dan minocyclin. Dari hasil suatu penelitian dilaporkan bahwa
mangostin [ 1,3,6 trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis (3 metil-2-butenil)
-9H-xanten-9-on] hasil isolasi dari hasil buah manggis mempunyai aktivitas
antiinflamasi dan antioksidan.
Xanthone merupakan antioksidan paling penting dan kuat yang pernah
ditemukan di alam. Antivirus, Antifungsi, Antiinflamasi, Antibakteri,
Antikanker, Antitumor, Antiulcer, Antibakteri, Antimikroba, Antirhinoviral,
Antihepatoxic.
2. Tanin
Tanin, senyawa lain yang terkandung dalam kulit
buah Manggis, memiliki aktifitas anti-oksidan yang mampu menghambar enzim
seperti DNA topoisomerase, anti-diare, hemostatik, anti-hemoroid, dan juga
menghambat pertumbuhan tumor.
Tanin sendiri mampu membentuk kompleks kuat
dengan protein sehingga dapat menghambat penyerapan protein dalam pencernaan.
Dengan kata lain bisa disebut anti-nutrisi. Oleh sebab itu, kadar tanin dalam
produk-produk pangan patut diperhatikan dan diformulasikan secara cermat supaya
kadarnya aman untuk pencernaan manusia.
3. Antosianin
Antosianin juga memiliki kemampuan sebagai
anti-oksidan yang baik dan memiliki peranan yang cukup penting dalam mencegah
beberapa penyakit seperti kanker, diabetes, kardiovaskuler, dan neuronal.
Antosianin merupakan kelompok pigmen yang terdapat dalam tanaman dan biasanya
banyak ditemukan dalam bunga, sayuran maupun buah-buahan seperti Manggis,
Stroberry, Rasberry, Apel, dan lainnya.
4. Stilbenes
Kandungan stilbenes pada buah manggis
juga sangat bermanfaat sebagai antifungsi dan antioksidan yang kuat. Stilbenes
berperan sebagai benteng pertahanan tanaman manggis terhadap serangan fungsi
[jamur] dan kemampuan antifungsinya tetap terjaga walau setelah dikomsumsi.
5. Quinone
Merupakan properti antibakteri dalam manggis,
yang mempunyai struktur mirip tetrasiklin [antibiotik] dan merupakan inhibitor
radikal bebas yang sangat kuat.
6. Polisakarida
Komponen tanaman yang berpotensi sebagai antikanker
dan antibakteri, dengan membantu menghambat kemampuan sel bermutasi agar tetap
menjadi sel yang sehat. Hal ini sangat membantu menghentikan penyebaran kanker.
7. Toksisitas Manggis
Buah manggis muda memiliki efek
speriniostatik dan sparmisida [membasmi sperma]. Ekstrak manggis memiliki
tingkat ketoksikan tertentu pada pengujian dengan metode Brine Schrimp Test
[BST]. Pemberian ekstrak daun muda manggis terhadap mencit bunting dengan dosis
500, 1000, 1500 mg/kg B, menunjukkan efek pada fetus berupa penurunan berat
badan, terjadinya pendarahan pada fetus, dan adanya perubahan hati petus,
seperti nekrosis pada sel hepar, tetapi tidak terjadi kelainan perkembangan dan
aborsi.
Ekstrak daun manggis dengan berbagai
dosis dapat mengurangi jumlah sel spermatid, terjadi penambahan jumlah
spermatozoa abnormal, dan lambatnya gerak maju spermatozoa mencit.
Potensi khasiat yang dimiliki oleh kulit buah
Manggis tak hanya berhenti sebagai anti-oksidan saja, namun ada khasiat lainnya
sebagaimana akan dijabarkan dalam uraian berikut.
1. Anti-inflamasi (Peradangan)
Kulit buah Manggis memiliki kemampuan sebagai anti-inflamasi
(anti-peradangan). Untuk membuktikan hal itu, penelitian yang dilakukan adalah
dengan memakai mangostin dari ekstrak etanol 40% yang memiliki aktifitas
penghambatan terhadap pelepasan nistamin dan sintesis prostagladin E2 sebagai
perantara inflamasi. Kandungan ekstrak etanol dalam kulit buah Manggis mampu
meredam radikal bebas secara kuat.
2. Anti-kanker
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kandungan
xanthone dalam kulit buah Manggis mampu berperan sebagai senyawa anti-kanker.
Kulit buah Manggis memiliki sifat antiproliferasi untuk bisa menghambat
pertumbuhan sel kanker, selain juga mampu menghancurkan sel kanker.
3. Anti-mikroba
Kulit buah Manggis juga dikenal memiliki daya anti-mikroba
terhadap beberapa bakteri seperti Staphylococcus aureus. Bakteri ini
sangat resisten terhadap anti-biotik metisilin.
Selain manfaat diatas, ternyata masih banyak manfaat lainnya
dari kulit buah Manggis seperti keampuhannya dalam mengatasi TBC, Asma, Jantung
koroner, dan kemampuannya meningkatkan daya tahan tubuh terutama bagi orang
yang sedang mengidap HIV/AIDS yang tak bisa disembuhkan.
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa kulit buah Manggis
sangat mujarab untuk melawan sel kanker payudara, lever, dan leukemia. Sungguh
sangat mengagumkan dan menakjubkan fungsi dan manfaat yang dimiliki oleh kulit
buah Manggis yang sejatinya bisa dengan mudah kita mendapatkannya.
4. Antioksidan Manggis Menyembuhkan Peradangan
Sejak
berabad-abad yang lalu, manggis telah dimanfaatkan penduduk Asia Tenggara untuk
mengobati inflamasi dengan cara diminum seperti teh.
Antioksidan
manggis mencegah pembengkakan dan memperbaiki komunikasi antar sel-sel tubuh
untuk melawan serangan dan perkembangan bibit penyakit [bakteri atau virus],
serta mempercepat penyembuhan dan pemulihan.
Hasil
penelitian di Universitas Madras, India, menunjukkan bahwa xanthon dalam kulit
manggis memiliki sifat antiinflamasi pada tikus percobaan. Penelitian oleh
Universitas Tohoko, Sendai, Jepang menunjukkan bahwa gamma-mangostin pada kulit
manggis mampu mencegah aktivitas enzim cyclooxygenase [COX], yaitu enzim
penanda sebagai indikator adanya inflamasi dalam tubuh.
5. Hambat Reaksi Alergi dengan Xanthon (kulit manggis)
Reaksi
alergi merupakan proses inflamasi yang disebabkan gangguan sistem kekebalan
tubuh. Saat ada alergen yang menyerang tubuh, sistem kekebalan alergen sebagai
bahan berbahaya meskipun sebenarmya tidak. Tubuh bereaksi dengan mengeluarkan
histamin untuk melawan bahan tersebut. Hal ini akan memicu munculnya inflamasi
dan gejala alergi, Sebagai contoh, sakit kepala yang diseba-bkan oleh pilek,
flu, dan sinusitis, atau migren yang disebabkan inflamasi arteri di leher dan
kepala.
Salah
satu kemampuan xanthone adalah mencegah pelepasan histamin dan sintesis
prostaglandin E2. Keduanya merupakan senyawa yang dilepaskan saat terjadi alergi.
Prostaglandin adalah faktor inflamasi yang menyebabkan radang.
Penelitian
lain juga membuktikan bahwa alpha-mangostin dapat menghambat pelepasan reseptor
pembuat histamin, sedangkan gamma-mangostin dapat menghambat pelepasan reseptor
pengham-bat serotonin. Serotonin merupakan neurotransmiter di otak yang bila
jumlahnya kurang dapat memicu terjadinya penyakit parkinson atau tremor.
D. Pengolahan Kulit Buah Manggis
Salah satu cara mengolah kulit buah
manggis yang aman adalah dengan merendamnya di air selama minimal satu jam.
Setelah itu kulit buah manggis dicuci bersih sampai tidak ada getah yang
menempel lalu dikukus selama 3—5 menit. Setelah dikukus kulit manggis diblender
dengan air kemudian disaring dengan kain halus untuk memisahkan serat kasarnya.
Cara lain, setelah diblender, jus kulit manggis didiamkan
terlebih dahulu hingga mengendap.
Selain menggunakan kulit buah, pembuatan
jus juga dapat mengambil seluruh bagian buah manggis. Dengan mencampur seluruh
bagian buah, maka dapat menghilangkan rasa sepat kulit manggis. Selain itu,
penggabungan juga bisa menghilangkan efek samping yang timbul dari mengonsumsi
bagian buah tertentu. Itu karena dalam satu buah biasanya terdapat penawar dari
efek samping bagian buah lain.
Jika dalam pembuatan jus menggunakan
kulit buah manggis segar, maka sebaiknya kulit manggis bagian luar yang
keras dikupas terlebih dahulu lantaran mengandung banyak saponin. Saponin
memiliki efek menyamak dan bila dikonsumsi dapat menutup pori-pori sel usus
yang mengakibatkan usus kejang dan memicu muntah hingga diare.
Agar jus kulit buah manggis tahan lama,
dapat ditambahkan asam sitrat. Air dari jus kulit manggis
dimasak sebentar dengan asam sitrat dengan takaran sesuai selera. Selain
menguatkan rasa dan warna, sifat asam dari zat tambahan makanan itu juga dapat
mengawetkan jus. Setelah direbus, masukan ke dalam botol dan simpan dalam
kulkas agar tahan hingga 2 pekan. Bila disimpan dalam suhu kamar, jus hanya
awet 5 hari.
Cara lain yang praktis dalam mengolah
kulit manggis adalah menyeduh bagian dalam kulit manggis dengan air mendidih.
Hanya saja cara tersebut dinilai kurang efektif lantaran senyawa aktif dalam
kulit manggis (xanthone) tidak dapat terekstrak optimal. Kadar alfa-mangostin
yang terekstrak dengan pelarut air relatif kecil, kurang dari 1%. Nah bila
membuat ekstrak kulit manggis dianggap merepotkan, kini sebetulnya telah
diproduksi kapsul kulit manggis yang memiliki khasiat sama
Ø Cara Mengolah Kulit Manggis Jadi Obat
Seperti diketahui bahwa kulit manggis ternyata memiliki banyak kegunaan
untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit, seperti menghambat proses
penuan, mencegah penyakit pembuluh darah, dan dapat juga dijadikan sebagai
antikanker.
Cara mengolah kulit manggis sebagai obat disini juga
berkaitan dengan cara mengolah kulit
mangis jadi jus yang bisa diminum dan berfungsi untuk menyembuhkan berbagai
penyakit yang anda derita.
Adapun proses pembuatan minuman berkhasiat yang berbahan baku kulit manggis
ini dilakukan dengan cara terlebih dahulu memisahkan kulit manggis dengan
buahnya. Pengolahan bisa dengan mengikutsertakan biji manggis (kaya lemak) atau
hanya sekadar kulit manggis yang mengandung Xanthone. Gunakan sendok untuk
mengeruk bagian dalam kulit yang sudah dibersihkan, dan pisahkan dari kulit
keras di bagian luarnya.
Preoses selanjutnya adalah mendinginkan di dalam lemari pendingin jika hendak
disimpan hingga jumlahnya mencukupi. Lalu, campur dengan ethanol dan air dengan
perbandingan 1:2 dan hancurkan dengan blender. Endapkan selama 24 jam, setelah
itu saring untuk memisahkan ampas dengan ekstrak Xanthone kulit manggis.
Agar rasanya lebih enak dan nikmat, maka ekstrak Xanthone kulit manggis
bisa juga dicampur dengan madu dan beri pewarna alami ekstrak bunga rosela, dan
anggur atau apel sebagai penambah flavor.
Hasil pencampuran Xanthone dengan rosela dan madu dipanaskan dengan suhu
90-95 derajat celsius selama 10 menit untuk menguapkan ethanol. Setelah itu,
dinginkan dengan suhu kamar lalu campurkan dengan flavor anggur atau apel. Nah,
sirup Xanthone siap untuk dinikmati dengan dicampur air.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Limbah organik dapat dimanfaatkan baik
secara langsung (contohnya untuk makanan ternak) maupun secara tidak langsung
melalui proses daur ulang (contohnya pengomposan dan biogas). Contoh limbah
organik yang dapat kita daur ulang yaitu sisa-sisa dedaunan dan kayu serut.
Kulit buah manggis yang dibiarkan di
udara bebas selama 30 hari tidak akan mengalami degradasi. Hal ini dikarenakan
kandungan kulit buah manggis yang sifatnya anti oksidan dan antibakterial.
Tidak hanya daging buah manggis saja yang dapat dikonsumsi limbah dari
kulitnyapun sangat bemanfaat.
Xanthone merupakan antioksidan paling penting dan kuat yang pernah
ditemukan di alam. Antivirus, Antifungsi, Antiinflamasi, Antibakteri, Antikanker,
Antitumor, Antiulcer, Antibakteri, Antimikroba, Antirhinoviral, Antihepatoxic. Xanthone Sebagai Antiinflamasi dan Mengendalikan
Reaksi Alergi Antiinflamasi karena
mangis dapat membantu mengatasi demam, dengan cara melawan peradangan,
meningkatkan sistem kekebalan dan menawarkan hidrasi.
B.
Saran
Dalam
penyusunan makalah yang tidak sempurna ini saya harap ilmu yang hanya sedikit
ini dapat membantu pembaca untuk lebih
memahami pemanfaatan limbah-limbah organik yang masih memiliki nilai yang
berharga untuk di sia-siakan. Dan diharapkan dalam menyusun kembali makalah ini
dapat lebih disempurnakan lagi.
cara mengolah daging/isi buah manggisnya gimana gan?? sayang kan kalau isinya cuma jdi limbah.. di tunggu jawabannya. thank's
BalasHapusisinya banyak dimanfaatkan untuk dikonsumsi langsung atau dapat pula dikelola bersama dengan kulitnya..... tapi untuk bijinya sangat tingggi kandungan lemaknya... buahnya juga bisa di buat jus atau es krim
BalasHapusaplikasikan ke sirup manggis aja bro..
BalasHapus