Senin, 19 November 2012

MAKALAH PENGOLAHAN MANGGIS

BAB II
ISI

A.    Pengertian Limbah
Limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya.
Karakteristik limbah adalah sebagai berikut:
1.       Berukuran mikro
2.       Dinamis
3.       Berdampak luas (penyebarannya)
4.       Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Limbah dapat dibagi menurut jenisnya, yaitu:
1.         Berdasarkan sumbernya, limbah dibedakan menjadi:
a.         Limbah alam, Limbah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami.
b.        Limbah manusia, hasil hasil pencernaan manusia.
c.         Limbah konsumsi, limbah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang.
d.        Limbah nuklir, hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium
e.         Limbah industri
f.         Limbah pertambangan
2.      Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi:
    1. Limbah organik, limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob.
    2. Limbah anorganik, limbah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi.

B.     Limbah Organik Dan Anorganik
1.      Limbah Organik
Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob. Limbah organik mudah membusuk, seperti sisa makanan, sayuran, daun-daunan kering, potongan-potongan kayu, dan sebagainya. Limbah organik terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga maupun kegiatan industri.
Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang stabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya.
Limbah organik dapat mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia.
Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik.
Limbah organik dibagi menjadi dua, yaitu:
Ø Limbah organik basah
Limbah ini memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayur.
Ø Limbah organik kering
Limbah ini memiliki kandungan air yang relative sedikit. Contohnya kayu, ranting pohon, dedaunan kering, dan lain lain.

2.      Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah limbah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Limbah ini tidak dapat diuraikan oleh organisme detrivor atau dapat diuraikan tetapi dalam jangka waktu yang lama. Limbah ini tidak dapat membusuk, oleh karena itu dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.
Limbah anorganik yang dapat di daur ulang, antara lain adalah plastik, logam, dan kaca. Namun, limbah yang dapat didaur ulang tersebut harus diolah terlebih dahulu dengan cara sanitary landfill, pembakaran (incineration), atau penghancuran (pulverisation).
Akibat dari limbah seperti plastik,styrofoam, dll selain menggangu pemandangan penumpukan akan semakin banyak dan menjadi polutan pada tanah. Air limbah industripun dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut diantaranya :
Ø Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri.
Ø Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.
Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.

C.    Isi Kandungan Dan Khasiat Kulit Buah Manggis
Pada umumnya masyarakat mengonsumsi manggis karena buahnya yang begitu lezat menyegarkan. Ternyata, selain sebagai pelepas dahaga dan menambah kesegaran tubuh, buah manggis, memiliki berbagai khasiat obat yang menyehatkan. Bahkan, berdasarkan berbagai penelitian, dikemukakan bahwa kulit manggis memiliki khasiat yang sangat baik untuk tubuh sehingga dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit, dari yang ringan, seperti sariawan, luka, wasir dan keputihan, hingga penyakit berat yang sulit untuk disembuhkan, seperti diabetes, jantung koroner, kanker payudara dan HIV/AIDS.
Selain itu, kulit manggis juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tingkat depresi dan menyeimbangkan fungsi jaringan dalam tubuh. Dalam bidang lain, kulit manggis juga dapat digunakan sebagai pewarna tekstil. Selain buah dan kulitnya, akar dan kulit batang manggis pun dapat digunakan sebagai obat. Akar pohon manggis dapat digunakan untuk mengatasi haid yang tidak teratur dan kulit batangnya pun dapat berkhasiat mengatasi nyeri perut. Tak heran, banyak kalangan menyebutkan bahwa, tanaman manggis adalah mukjizat yang diberikan Tuhan Semesta Alam, karena beragam khasiat yang dimilikinya, mulai dari akar, kulit batang, buah hingga kulit buahnya.
Percobaan sederhana tentang kandungan kulit manggis yang berkhasiat obat ini.dapat dengan mudah dilakukan oleh setiap orang. Setiap orang mengetahui bahwa, buah manggis begitu lezat, nikmat dan menyegarkan. Setelah selesai dimakan buahnya, cobalah buang kulitnya di tempat sampah. Kemudian dibiarkan kurang lebih dalam jangka waktu satu bulan. Ternyata, kulit buah manggis tidak mengalami pembusukan seperti pada umumnya sampah organik yang mudah terurai. Hal ini terjadi karena adanya kandungan xanthone pada kulit manggis yang bersifat sebagai anti bakteri dan anti mikroba yang sangat kuat. Dari sinilah terus ditelusuri tentang khasiat kulit manggis. Ternyata begitu banyak khasiat yang dihasilkannya.
Setidaknya ada sekitar 40 jenis xanthone yang terdapat di kulit buah manggis. Sebut saja mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfa mangostin, beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, epikatekin, garciniafuran, mangoxhantone, dan gartanin. Nilai kandungan xanthonenya pun mencapai 17.000—20.000 orac per 100 ounce (sekitar 2.835 gram kulit).
Di antara jenis xanthone pada manggis, yang digembor-gemborkan paling bermanfaat adalah alfa mangostin dan gamma mangostin. Alfa mangostin berupa zat kuning yang diambil dari kulit batang atau getah manggis merupakan jenis xanthone yang pertama kali diisolasi dari manggis pada 1855. Penelitian terbaru Osaka Medical  College di Osaka, Universitas Kyoto di Kyoto, Osaka Health Science University, dan Gifu Pharmaceutical University di Gifu membuktikan secara in vivo keandalan alfa mangostin. Senyawa turunan xanthone tersebut terbukti menghambat pertumbuhan tumor dan metastasis pada kanker rahim
Xanthone merupakan antioksidan nomor wahid. Sebagai antioksidan, xanthone membantu mengusir radikal bebas, menghambat penuaan, dan mengontrol penyakit degeneratif seperti arthritis. Xanthone juga berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan sebagai terapi untuk penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung iskemik, hipertensi, dan atherosklerosis alias penyumbatan dalam pembuluh darah.
Selain bermanfaat sebagai antioksidan, buah manggis juga berkhasiat sebagai antibakteri, antikanker, dan antiradang. Kulit manggis juga berisi senyawa tanin, resin, dan crystallizable mangosteen yang bereaksi positif bagi tubuh dan bermanfaat membuang asam urat sehingga cocok bagi penderita rematik. Konsumsi xanthone selama 30 hari berturut-turut juga diyakini membuat wajah tampak lebih muda.
Xanthone bersifat antibakteri. Alhasil, berkhasiat mengatasi disentri, diare, dan sariwan mulut. Selain itu, beberapa literatur menyebut xanthone sebagai antibotik, antijamur, dan antimikroba. Kemampuan tersebut membuatnya sebagai lawan setimpal bagi gangguan radang saluran kemih, amandel, pendarahan usus, obat cacing alami, wasir, dan tumor.
Xanthone sebagai antidiabetik telah dibuktikan oleh seorang peneliti di Jepang. Mangiferin, sebagai salah satu komponen dari xanthone mampu menurunkan kadar gula darah pada tikus percobaan dengan kasus diabetes tipe II. Riset tersebut menyimpulkan, kemungkinan besar mangiferin dapat dijadikan sebagai antidiabetik dengan cara menurunkan insulin resistance.
Sebuah riset membuktikan, xanthone pada kulit manggis sudah terbentuk sejak buah berumur satu bulan setelah bunga mekar. Pada umur satu bulan tersebut kadar xanthone sebesar 14,67 mg/g. Kandungan xanthone relatif sama hingga umur empat bulan—saat buah dipanen. Buah umur dua bulan setelah anthesis alias bunga mekar kadar xanthonenya sebesar 16,21 mg/g; umur 3 bulan, 15,74 mg/g; dan umur 4 bulan sebesar 15,68 mg/g. Namun, kadar xanthone justru meningkat hingga 4 minggu buah disimpan, yaitu sebesar 34,36 mg/g. Diduga hal itu disebabkan perubahan kimiawi dalam buah saat proses respirasi. Xanthone berperan sebagai antioksidan yang bertugas mengimbangi peningkatan radikal bebas karena adanya respirasi pada masa penyimpanan buah.

Selain rasa yang manis dan penampilannya yang enak dilihat, buah Manggis juga memiliki banyak kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan.
Bahkan di beberapa negara, sudah sejak lama buah Manggis ini dijadikan sebagai bahan terapi maupun obat alternatif. Sedangkan di kalangan masyarakat tradisional sendiri, buah Manggis dipercaya bisa menyembuhkan beberapa penyakit seperti sariawan, disentri, amandel, borok, dengan kemampuan anti-peradangan atau anti-inflamasi yang dimilikinya.
Hasil penelitian ilmiah menyebutkan bahwa kulit buah Manggis sangat kaya akan anti-oksidan, terutama xanthone, tanin, asam fenolat maupun antosianin. Dalam kulit buah Manggis juga mengandung air sebanyak 62,05%, lemak 0,63%, protein 0,71%, dan juga karbohidrat sebanyak 35,61%.

Kulit buah manggis memiliki kandungan mineral-mineral tertentu yang dapat dimanfatkan untuk berbagai bidang pengobatan. Isi kandungan pada kulit buah manggis diantaranya adalah :

1.      Xanthone

Anti-oksidan yang terdapat dalam kulit buah Manggis dengan kadar yang tinggi ini memiliki sifat yang baik dan bermanfaat bagi tubuh, seperti anti-peradangan, anti-diabetes, anti-kanker, anti-bakteri, anti-jamur, anti-plasmodial, dan mampu meningkatkan kekebalan tubuh, hepatoprotektif.

Di dalam senyawa xanthone teridentifikasi sekitar 14 jenis senyawa turunannya. Yang paling banyak terkandung dalam buah Manggis ialah kandungan alfa-mangostin dan gamma-mangostin. Apa itu alfa-mangostin?

Alfa-mangostin adalah senyawa yang sangat berkhasiat dalam menekan pembentukan senyawa karsinogen pada kolon. Selain alfa-mangostin, senyawa xanthone juga mengandung gamma-mangostin yang juga memiliki banyak manfaat dalam memberikan proteksi atau melakukan upaya pencegahan terhadap serangan penyakit.

Menurut penelitian yang telah dilakukan sejak tahun 1970-an, kedua turunan senyawa xanthone tersebut bisa menghentikan proses peradangan atau inflamasi dengan jalan menghambat enzim COX-2 yang merupakan enzim pemicu peradangan.

Dalam penelitian lainnya juga ditemukan fakta bahwa gamma-mangostin memiliki sifat anti-radang yang jauh lebih baik dibandingkan dengan obat-obat inflamasi yang selama ini beredar di pasaran. Dengan demikian, gamma-mangostin mampu memberikan proteksi pada serangan penyakit yang menyebabkan inflamasi seperti alzheimer dan arthritis.

Xanthon mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Penelitian tentang xanthone telah dimulai sejak tahun 1970 dan hingga saat ini telah ditemukan lebih dari 40 xanthone, diantaranya adalah alpha-mangostin dan gamma- mangostin yang dipercaya mempunyai kemampuan mencegah berbagai penyakit. Kedua jenis xanthone tersebut dapat membantu menghentikan inflamasi [radang] dengan cara menghambat produksi enzim COX-2 yang menyebabkan inflamasi.

Penelitian lain menunjukkan bahwa gamma –mangostin mempunyai efek antiradang lebih baik dari pada obat antiinflamasi lain yang dijual di pasaran. Xanthon jenis ini dapat menghindarkan berbagai panyakit yang disebabkan oleh peradangan, seperti artritis dan alzheimer [merupakan salah satu jenis penyakit disfungsiotak].

Xanthone juga bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker tumor. Kemampuan antioksidannya bahkan melebihi vitamin C dan E yang selama ini dikenal sebagai antioksidan yang paling efektif.

Kandungan alpha-mangostin dan gamma-mangostin pada buah manggis juga bersifat sebagai antibakteri. Alpha-mangostin juga diketahui mempunyai efektivitas yang sama baiknya dengan antibiotik yang beredar di pasaran seperti ampicillin dan minocyclin. Dari hasil suatu penelitian dilaporkan bahwa mangostin [ 1,3,6 trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis (3 metil-2-butenil) -9H-xanten-9-on] hasil isolasi dari hasil buah manggis mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan.

Xanthone merupakan antioksidan paling penting dan kuat yang pernah ditemukan di alam. Antivirus, Antifungsi, Antiinflamasi, Antibakteri, Antikanker, Antitumor, Antiulcer, Antibakteri, Antimikroba, Antirhinoviral, Antihepatoxic.



2.     Tanin

Tanin, senyawa lain yang terkandung dalam kulit buah Manggis, memiliki aktifitas anti-oksidan yang mampu menghambar enzim seperti DNA topoisomerase, anti-diare, hemostatik, anti-hemoroid, dan juga menghambat pertumbuhan tumor.

Tanin sendiri mampu membentuk kompleks kuat dengan protein sehingga dapat menghambat penyerapan protein dalam pencernaan. Dengan kata lain bisa disebut anti-nutrisi. Oleh sebab itu, kadar tanin dalam produk-produk pangan patut diperhatikan dan diformulasikan secara cermat supaya kadarnya aman untuk pencernaan manusia.

3.      Antosianin

Antosianin juga memiliki kemampuan sebagai anti-oksidan yang baik dan memiliki peranan yang cukup penting dalam mencegah beberapa penyakit seperti kanker, diabetes, kardiovaskuler, dan neuronal. Antosianin merupakan kelompok pigmen yang terdapat dalam tanaman dan biasanya banyak ditemukan dalam bunga, sayuran maupun buah-buahan seperti Manggis, Stroberry, Rasberry, Apel, dan lainnya.

4.      Stilbenes

Kandungan stilbenes pada buah manggis juga sangat bermanfaat sebagai antifungsi dan antioksidan yang kuat. Stilbenes berperan sebagai benteng pertahanan tanaman manggis terhadap serangan fungsi [jamur] dan kemampuan antifungsinya tetap terjaga walau setelah dikomsumsi.

 

5.      Quinone

Merupakan properti antibakteri dalam manggis, yang mempunyai struktur mirip tetrasiklin [antibiotik] dan merupakan inhibitor radikal bebas yang sangat kuat.

6.      Polisakarida
Komponen tanaman yang berpotensi sebagai antikanker dan antibakteri, dengan membantu menghambat kemampuan sel bermutasi agar tetap menjadi sel yang sehat. Hal ini sangat membantu menghentikan penyebaran kanker.
7.      Toksisitas Manggis
Buah manggis muda memiliki efek speriniostatik dan sparmisida [membasmi sperma]. Ekstrak manggis memiliki tingkat ketoksikan tertentu pada pengujian dengan metode Brine Schrimp Test [BST]. Pemberian ekstrak daun muda manggis terhadap mencit bunting dengan dosis 500, 1000, 1500 mg/kg B, menunjukkan efek pada fetus berupa penurunan berat badan, terjadinya pendarahan pada fetus, dan adanya perubahan hati petus, seperti nekrosis pada sel hepar, tetapi tidak terjadi kelainan perkembangan dan aborsi.
Ekstrak daun manggis dengan berbagai dosis dapat mengurangi jumlah sel spermatid, terjadi penambahan jumlah spermatozoa abnormal, dan lambatnya gerak maju spermatozoa mencit.

 

 

 

Potensi khasiat yang dimiliki oleh kulit buah Manggis tak hanya berhenti sebagai anti-oksidan saja, namun ada khasiat lainnya sebagaimana akan dijabarkan dalam uraian berikut.

1.      Anti-inflamasi (Peradangan)

Kulit buah Manggis memiliki kemampuan sebagai anti-inflamasi (anti-peradangan). Untuk membuktikan hal itu, penelitian yang dilakukan adalah dengan memakai mangostin dari ekstrak etanol 40% yang memiliki aktifitas penghambatan terhadap pelepasan nistamin dan sintesis prostagladin E2 sebagai perantara inflamasi. Kandungan ekstrak etanol dalam kulit buah Manggis mampu meredam radikal bebas secara kuat.

2.      Anti-kanker

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kandungan xanthone dalam kulit buah Manggis mampu berperan sebagai senyawa anti-kanker. Kulit buah Manggis memiliki sifat antiproliferasi untuk bisa menghambat pertumbuhan sel kanker, selain juga mampu menghancurkan sel kanker.

3.      Anti-mikroba

Kulit buah Manggis juga dikenal memiliki daya anti-mikroba terhadap beberapa bakteri seperti Staphylococcus aureus. Bakteri ini sangat resisten terhadap anti-biotik metisilin. 
Selain manfaat diatas, ternyata masih banyak manfaat lainnya dari kulit buah Manggis seperti keampuhannya dalam mengatasi TBC, Asma, Jantung koroner, dan kemampuannya meningkatkan daya tahan tubuh terutama bagi orang yang sedang mengidap HIV/AIDS yang tak bisa disembuhkan.
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa kulit buah Manggis sangat mujarab untuk melawan sel kanker payudara, lever, dan leukemia. Sungguh sangat mengagumkan dan menakjubkan fungsi dan manfaat yang dimiliki oleh kulit buah Manggis yang sejatinya bisa dengan mudah kita mendapatkannya.
4.      Antioksidan Manggis Menyembuhkan Peradangan
Sejak berabad-abad yang lalu, manggis telah dimanfaatkan penduduk Asia Tenggara untuk mengobati inflamasi dengan cara diminum seperti teh.
Antioksidan manggis mencegah pembengkakan dan memperbaiki komunikasi antar sel-sel tubuh untuk melawan serangan dan perkembangan bibit penyakit [bakteri atau virus], serta mempercepat penyembuhan dan pemulihan.
Hasil penelitian di Universitas Madras, India, menunjukkan bahwa xanthon dalam kulit manggis memiliki sifat antiinflamasi pada tikus percobaan. Penelitian oleh Universitas Tohoko, Sendai, Jepang menunjukkan bahwa gamma-mangostin pada kulit manggis mampu mencegah aktivitas enzim cyclooxygenase [COX], yaitu enzim penanda sebagai indikator adanya inflamasi dalam tubuh.
5.      Hambat Reaksi Alergi dengan Xanthon (kulit manggis)
Reaksi alergi merupakan proses inflamasi yang disebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh. Saat ada alergen yang menyerang tubuh, sistem kekebalan alergen sebagai bahan berbahaya meskipun sebenarmya tidak. Tubuh bereaksi dengan mengeluarkan histamin untuk melawan bahan tersebut. Hal ini akan memicu munculnya inflamasi dan gejala alergi, Sebagai contoh, sakit kepala yang diseba-bkan oleh pilek, flu, dan sinusitis, atau migren yang disebabkan inflamasi arteri di leher dan kepala.
Salah satu kemampuan xanthone adalah mencegah pelepasan histamin dan sintesis prostaglandin E2. Keduanya merupakan senyawa yang dilepaskan saat terjadi alergi. Prostaglandin adalah faktor inflamasi yang menyebabkan radang.
Penelitian lain juga membuktikan bahwa alpha-mangostin dapat menghambat pelepasan reseptor pembuat histamin, sedangkan gamma-mangostin dapat menghambat pelepasan reseptor pengham-bat serotonin. Serotonin merupakan neurotransmiter di otak yang bila jumlahnya kurang dapat memicu terjadinya penyakit parkinson atau tremor.


D.    Pengolahan Kulit Buah Manggis
Salah satu cara mengolah kulit buah manggis yang aman adalah dengan merendamnya di air selama minimal satu jam. Setelah itu kulit buah manggis dicuci bersih sampai tidak ada getah yang menempel lalu dikukus selama 3—5 menit. Setelah dikukus kulit manggis diblender dengan air kemudian disaring dengan kain halus untuk memisahkan serat kasarnya. Cara lain, setelah diblender, jus kulit manggis didiamkan terlebih dahulu hingga mengendap.
Selain menggunakan kulit buah, pembuatan jus juga dapat mengambil seluruh bagian buah manggis. Dengan mencampur seluruh bagian buah, maka dapat menghilangkan rasa sepat kulit manggis. Selain itu, penggabungan juga bisa menghilangkan efek samping yang timbul dari mengonsumsi bagian buah tertentu. Itu karena dalam satu buah biasanya terdapat penawar dari efek samping bagian buah lain.
Jika dalam pembuatan jus menggunakan kulit buah manggis segar, maka sebaiknya kulit manggis  bagian luar yang keras dikupas terlebih dahulu lantaran mengandung banyak saponin. Saponin memiliki efek menyamak dan bila dikonsumsi dapat menutup pori-pori sel usus yang mengakibatkan usus kejang dan memicu muntah hingga diare.
Agar jus kulit buah manggis tahan lama, dapat ditambahkan asam sitrat. Air dari jus kulit manggis dimasak sebentar dengan asam sitrat dengan takaran sesuai selera. Selain menguatkan rasa dan warna, sifat asam dari zat tambahan makanan itu juga dapat mengawetkan jus. Setelah direbus, masukan ke dalam botol dan simpan dalam kulkas agar tahan hingga 2 pekan. Bila disimpan dalam suhu kamar, jus hanya awet 5 hari.
Cara lain yang praktis dalam mengolah kulit manggis adalah menyeduh bagian dalam kulit manggis dengan air mendidih. Hanya saja cara tersebut dinilai kurang efektif lantaran senyawa aktif dalam kulit manggis (xanthone) tidak dapat terekstrak optimal. Kadar alfa-mangostin yang terekstrak dengan pelarut air relatif kecil, kurang dari 1%. Nah bila membuat ekstrak kulit manggis dianggap merepotkan, kini sebetulnya telah diproduksi kapsul kulit manggis yang memiliki khasiat sama
Ø Cara Mengolah Kulit Manggis Jadi Obat
Seperti diketahui bahwa kulit manggis ternyata memiliki banyak kegunaan untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit, seperti menghambat proses penuan, mencegah penyakit pembuluh darah, dan dapat juga dijadikan sebagai antikanker.
Cara mengolah kulit manggis sebagai obat disini juga berkaitan dengan cara mengolah kulit mangis jadi jus yang bisa diminum dan berfungsi untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang anda derita.
Adapun proses pembuatan minuman berkhasiat yang berbahan baku kulit manggis ini dilakukan dengan cara terlebih dahulu memisahkan kulit manggis dengan buahnya. Pengolahan bisa dengan mengikutsertakan biji manggis (kaya lemak) atau hanya sekadar kulit manggis yang mengandung Xanthone. Gunakan sendok untuk mengeruk bagian dalam kulit yang sudah dibersihkan, dan pisahkan dari kulit keras di bagian luarnya.
Preoses selanjutnya adalah mendinginkan di dalam lemari pendingin jika hendak disimpan hingga jumlahnya mencukupi. Lalu, campur dengan ethanol dan air dengan perbandingan 1:2 dan hancurkan dengan blender. Endapkan selama 24 jam, setelah itu saring untuk memisahkan ampas dengan ekstrak Xanthone kulit manggis.
Agar rasanya lebih enak dan nikmat, maka ekstrak Xanthone kulit manggis bisa juga dicampur dengan madu dan beri pewarna alami ekstrak bunga rosela, dan anggur atau apel sebagai penambah flavor.
Hasil pencampuran Xanthone dengan rosela dan madu dipanaskan dengan suhu 90-95 derajat celsius selama 10 menit untuk menguapkan ethanol. Setelah itu, dinginkan dengan suhu kamar lalu campurkan dengan flavor anggur atau apel. Nah, sirup Xanthone siap untuk dinikmati dengan dicampur air.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Limbah organik dapat dimanfaatkan baik secara langsung (contohnya untuk makanan ternak) maupun secara tidak langsung melalui proses daur ulang (contohnya pengomposan dan biogas). Contoh limbah organik yang dapat kita daur ulang yaitu sisa-sisa dedaunan dan kayu serut.
Kulit buah manggis yang dibiarkan di udara bebas selama 30 hari tidak akan mengalami degradasi. Hal ini dikarenakan kandungan kulit buah manggis yang sifatnya anti oksidan dan antibakterial. Tidak hanya daging buah manggis saja yang dapat dikonsumsi limbah dari kulitnyapun sangat bemanfaat.
Xanthone merupakan antioksidan paling penting dan kuat yang pernah ditemukan di alam. Antivirus, Antifungsi, Antiinflamasi, Antibakteri, Antikanker, Antitumor, Antiulcer, Antibakteri, Antimikroba, Antirhinoviral, Antihepatoxic. Xanthone Sebagai Antiinflamasi dan Mengendalikan Reaksi Alergi Antiinflamasi karena mangis dapat membantu mengatasi demam, dengan cara melawan peradangan, meningkatkan sistem kekebalan dan menawarkan hidrasi.

B.     Saran
Dalam penyusunan makalah yang tidak sempurna ini saya harap ilmu yang hanya sedikit ini dapat membantu pembaca  untuk lebih memahami pemanfaatan limbah-limbah organik yang masih memiliki nilai yang berharga untuk di sia-siakan. Dan diharapkan dalam menyusun kembali makalah ini dapat lebih disempurnakan  lagi.


3 komentar:

  1. cara mengolah daging/isi buah manggisnya gimana gan?? sayang kan kalau isinya cuma jdi limbah.. di tunggu jawabannya. thank's

    BalasHapus
  2. isinya banyak dimanfaatkan untuk dikonsumsi langsung atau dapat pula dikelola bersama dengan kulitnya..... tapi untuk bijinya sangat tingggi kandungan lemaknya... buahnya juga bisa di buat jus atau es krim

    BalasHapus
  3. aplikasikan ke sirup manggis aja bro..

    BalasHapus