BELAJAR
PEMBELAJARAN
RANGKUMAN
BUKU EVALUASI BELAJAR
DITULIS OLEH :
SRI INDAH DEWI
SARTIKAWATI
NIM. 1005025009
Program Studi :
Pendidikan Kimia 2010
Kelas : Reguler Pagi
BAB
I
PENGERTIAN,
TUJUAN, DAN FUNGSI EVALUASI BELAJAR
A.
Pengertian Evaluasi Pendidikan
Evaluasi dapat didefinisikan sebagai pengumpulan kenyataan secara
sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataan terjadi perubahan pada diri
siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa. Dalam
istilah asing pengukauran adalah measuremen sedangkan penilaian adalah
evaluasi.
Ada dua langkah yang dapat diambil
sebelum meakukan evaluasi yaitu mengukur dan menilai. Mengukur merupakan
kegiatan membandingkan sesuatu dengan satu ukuran yang bersifat kuantitatif.
Menilai merupakan kegiatan lanjutan dari
mengukur dengan mengambil keputusan terhadap sesuatau yang baik atau
buruknya hal yang di nilai yang sifatnya kualitatif, kemudian evaluasi dapat
dilaksanakan setelah kagiatan mengukur dan menilai telah selesai dilaukan.
B.
Tujuan Evaluasi Pendidikan
Tujuan dilaksanakannya evaluasi adalah
untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu memahami dan memecahkan masalah yang
dihadapinya, dengan adanya evaluasi belajar ini guru dapat melihat apakah
meteri yang diajarkan telah tepat atau belum, guru juga mampu mengetahui apakah
metode belajar yang digunakan dalam menyampaikan meteri telah sesuai atau
belum.
Tujuan evaluasi bagi siswa adalah ada
tidaknya kepuasan dari hasil evaluasi yang telah dilaksanakan. Siswa akan
merrasa puas saat mendapatkan nilai yang
memuaskan dan akan merasa kecewa ketika nilai yang didapat tidak seperti yang
diharapkannya.
Tujuan evaluasi bagi sekolah adalah
adanya penyesuaian kondisi lingkungan sekolah agar siswa dapat lebih
meningkatkan kualitas belajarnya, dengan evaluasi dan adanya laporan dari
masing-masing guru, maka dari tahun ke tahun dapat dilakukannya penyesuaian
kurikulum agar sesuai dengan standar yang ditetapkan.
C.
Fungsi Evaluasi Pendidikan
Ada beberapa fungsi dari evaluasi
diantaranya adalah sebagai seleksi yakni untuk kegiatan seleksi penerimaan
siswa baru di sekolah, seleksi kenaikan kelas, seleksi untuk siswa yang berhak
mendapatkan beasiswa,dan lain sebagainya. Kemudian evaluasi juga berfungsi
untuk mendiagnosis kelamahan siswa, evaluasi
juga dapat digunakan sebagai penempatan yang difungsikan agar siswa
dapat ditempatkan sesuai dengan bakat yang ada dalam diri siswa. Dan fungsi lain dari evaluasi adalah mengukur
sebesar apa keberhasilan yang telah dicapai
oleh siswa.
BAB
II
PRINSIP-PRINSIP
DAN TEKNIK EVALUASI
A.
Prinsip-prinsip Evaluasi
Diharapkan beberapa prosedur dari
prinsip evaluasi dapat dilaksanakan dengan sempurna agar kegiatan evaluasi
dapat berjalan sesuai dengan yang akan dilaksanakan maka prinsip-prinsip
evaluasi seperti keterpaduan, keterlibatan siswa, koherensi, pedagogis, dan
akuntabilitas dapat dilaksanakan sesuai dengan cara yang ada.
Keterpaduan artinya adanya Keharmonisan
antara waktu pelaksanaan evaluasi dengan tujuan dari instruksional dan materi
pengajaran. Keterliatan siswa artinya evaluasi merupakan kegiatan untuk menguji
kemampuan siswa, sehingga guru dan siswa
akan dapat mengetahui kemampuan yang siswa miliki. Koherensi adalah
adanya penyesuaian antara evaluasi dengan materi pelajaran yang telah diberikan.
Pedagogis dimaksudkan untuk memperbaiki
tingkah laku siswa, sehingga evaluasi dapat digunakan sebagai motifator untuk siswa. Sedangkan skuntabilitas adalah
laporan yang akan di sampaikan kepada pihak-pihak yang berhak mengetahui hasil
belajar dari para siswa.
B.
Teknik Evaluasi
Evaluasi
dapat dilakukan dengan beberapa teknik yaitu teknik non tes dan teknik tes.
1.
Teknik Non Tes
Ada
beberapa macam teknik non tes diantaranya :
a.
Skala bertingkat (rating scale)
b.
Kuisioner (questionnaire)
c.
Daftar cocok (check list)
d.
Wawansara (interview)
e.
Pengamatan (observation)
f.
Riwayat hidup.
Pada skala bertingkat menggambarkan
kepribadian seseorang yang disajikan dalam bentuk skala data. Kuisioner merupakan soal atau daftar
pertanyaan yang harus dijawab oleh orang yang akan diukur kemampuannya.
Kuisioner di bagi menjadi beberapa segi diantaranya :
a.
Ditinjau dari segi yang menjawab, maka
ada kuisioner langsung dan tak langsung
b.
Ditinjau dari segi cara menjawabnya,
maka ada kuisioner tertutup dan kuisioner terbuka.
Daftar cocok dimaksudkan untuk
mempermudah evaluasi, seseorng yang akan dievaluasi hanya perlu membubuhkan
tanda centang di tempat yang disediakan. Wawancara atau interview dilakukan
satu arah yang artinya responden harus menjawab soal yang diberikan tanpa
diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan balik kepada pewawancara.
Interview dibagi menjadi dua yaitu interview bebas dan interview terpimpin.
Pengamatan merupakan teknik yang dilakukan dengan diadakannya pengamatan secara
teliti dan pencatatan secara sistematis. Observasi ini ada 3 yaitu :
a.
Observasi partisipan
b.
Observasi sistematika
c.
Observasi eksperimental
Dan
terakhir yakni riwayat hidup yang menggambarkan tentang keadaan seseorang
selama hidupnya, dengan mengetahui riwayat hidupseseoarang maka evaluasi yang
akan dilakukan akan menjadi lebih menarik.
2.
Teknik Tes
Tes merupakan alat yang digunakan dalam
evaluasi untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dan bersifat lebih resmi
dibandingkan alat-alat lainnya.
Dari
kegunaannya tes dibagi menjadi 3 macam tes, diantaranya :
a.
Tes diagnostic, yaitu tes yang dilakukan
untuk mengatahui kelemahan-kelemahan dari siswa, agar dapat dilakukan pemberian
perlakuan yang tepat.
b.
Tes Formatif, yaitu tes yang dilakukan
untuk mengetahui pemahaman siswa slama mengikuti kegiatan pembelajaran yang
telah berjalan.
c.
Tes Sumatif, memilliki makna dalam
kegiatan pelaksanaannya yaitu dilakukan diakhir semester atau setelah beberapa program telah
dilaksanakan baru kemudian tes ini dilaksanakan.
BAB
III
BERBAGAI
TEKNIK EVALUASI
A.
Measurement Model
Merupakan model evaluasi tertua
sepanjang sejarah. Tokoh yang mengembangkannya yaitu R.Thorndike dan R.L. Ebel.
1.
Hakikat evaluasi
Pada
dasarnya evaluasi merupakan pengukuran terhadap berbagai aspek tingkah laku
dengan tujuanuntuk mellihat adanya perbedaan antar individu atau kelompok yang
hasil ini sangat diperlukan untuk kegiatan seleksi, bimbingan dan lain
sebagainya.
2.
Ruang Ringkup Evaluasi
Objek
dari evaluasi ini adalah tingkah laku siswa, dan pengetaahuan kognitif siswa.
3.
Pendekatan
Perlu
digunakan alat ukur yang baku atau bersifat standar dalam melakukan kegiatan
evauasi.
B.
Congruence Model
Model
kedua ini dikemukakan oleh tokoh yang bernama Ralp W. Tylor , John B. Carroll
dan Lee J. Cronbach
1.
Hakikat evaluasi
Evaluasi
ini memilliki upaya untuk menyesuaikan tujuan pendidikan dengan hasil belajar
yang dicapai oleh siswa.
2.
Ruang Lingkup
Sasaran
utama dari evaluasi ini adalah tingkah laku siswa yang dari segi keteerampialan
dan sikap.
3.
Pendekatan
Pendekatan
yang digunakan untuk menyempurnakan kegiatan evaluasi yang telah ada
sebelunnya.
C.
Education System Evaluation Mode
Teori
ini dikembangkan oleh Daniel L. Stufflebeam, Michael Scriven, Robert E. Stake
dan Malcom M. Provus.
1.
Hakikat
Evaluasi
ini memiliki 4 makna pertama ditujukan pada sistem yang sedang dikembangkan
kedua ditujukan untuk perbandingan performa dan kriteria, ketiga adanya
kesimpulan dari hasil evaluasi dan keempat evaluasi digunakan sebagai bahan
perbaikan atau penyempurnaan.
2.
Ruang Lingkup
Objek
evaluasi mencakup 3 dimensi yakni peralata/sarana, proses dan hasil yang
dicapai. Datanya dapat berupa data objektif dan subjektif.
3.
Pendekatan
Pendekatan
yang digunakan dalam evaluasi ini adalah perbandingan berdasarkan kriteria
ekstern dan intern.
D.
Illuminative Model
1.
Hakikat
Evaluasi
ini dilakukan berdasarkan adanya kecermatan dalam pelaksanaannya di lapangan
2.
Ruang Lingkup
Ruang
lingkup dari evaluasi ini mencakup ruang lingkup objek dari kurikulum yang
bersifat terlihat dan tersembunyi.
3.
Pendekatan
Pendekatan
evaluasi ini bersifat terbuka cara yang ditempuh dengan melakukan observasi,
wawancara dan analisis bahan dokumentasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Daryanto.
2005. Evaluasi Pendidikan. Rineka Cipta : Jakarta